Sistem Kesehatan Indonesia

looking health as a part of a system..

Monday, November 29, 2010

Let's work together in a line!

Erupsi Merapi yang besar dan berkepanjangan, mengharuskan sejumlah besar masyarakat harus mengungsi. Mereka yang dalam zona bahaya dan tidak sempat mengungsi, banyak yang menjadi korban. Hal ini tentu saja mengundang banyak simpati, baik dari warga sekitar maupun dari masyarakat Indonesia secara luas. Media yang tak henti-henti memberitakan, menambah antusias warga untuk dapat berpartisipasi. LSM-LSM tak tinggal diam, dengan motif dan tujuan masing-masing, mereka berlomba memberikan bantuan. Tujuannya semua baik adalah untuk meringankan penderitaan korban. Namun, menjadi tidak baik, ketika semua komponen tidak terkoordinir dengan baik, melainkan berjalan sendiri. Ketimpangan-ketimpangan pun tak dapat dihindarkan. Keberlimpahan bantuan di satu wilayah, namun defisit di wilayah lain.


Koordinasi LSM adalah penting dilakukan oleh pemerintah. Pendataan LSM-LSM yang ada, khusunya dalam penanggulangan masalah kesehatan di lingkup bencana hendaknya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan setempat pada masa pra bencana mengingat betapa besar peran LSM dalam kasus bencana seperti ini. Pendataan tentang lingkup gerak LSM dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan juga penting. Saat Dinkes menjadi koordinator, maka semua LSM bergerak atas instruksi Dinkes. Pembuatan posko, pengiriman relawan, dan kegiatan yang dilakukan harus sepengetahuan Dinkes. Tidak perlu lagi ada penumpukan posko LSM pada daerah-daerah yang ramai pemberitaan, dan sepi didaerah yang tidak terjangkau media.
 

Evaluasi juga penting untuk kegiatan yang sudah dilakukan juga penting. Selama ini, sudah ada evaluasi tetapi hanya untuk lembaga-lembaga yang menjadi milik pemerintah. Evaluasi mandiri juga dilakukan oleh LSM-LSM yang ada secara mandiri. Semua berjalan sendiri-sendiri, namun tidak saling berhubungan. Tidak ada koordinasi. Idealnya minimal seminggu sekali, pemerintah dan penanggung jawab LSM duduk dalam satu meja untuk melaporkan progres kerja, evaluasi, dan perencenaan seminggu ke depan. Sumber daya untuk mengatasi bencana sangat berlimpah, budaya gotong royong masyarakat Indonesia, mendorong bantuan untuk mengalir deras selama masa bencana maupun pasca bencana. Namun, ketika semua itu tidak dikoordinasikan, maka hasil yang didapat pun tidak maksimal.



0 comments:

Post a Comment